Senin, 15 Oktober 2012


TATA CARA PENULISAN BLOG YANG BAIK DAN BENAR

 #1 Memilih Judul Artikel
Tahap pertama adalah menentukan judul artikel. Pastikan judul ini mengandung kata kunci yang terpenting di dalam artikel. Panjang judul artikel sebaiknya sekitar 5-7 kata saja, karena semakin panjang akan semakin berkurang kerapatan kata kunci di dalamnya. Kalau mau membuat judul artikel heboh sebaiknya jangan sampai mengorbankan kata kunci di dalamnya. Sebagai contoh, jika judul artikelnya "Harga Ipad 3 Turun Lagi" cukup diubah menjadi "Astaga! Harga Ipad 3 Turun Lagi"

#2 Memilih URL Artikel
Jika judul artikel yang dipilih cukup panjang, maka bisa jadi tidak dimuat semua di URL artikel. Bagi pengguna blog berplatform blogger.com bisa mengubah URL dengan cara berikut. Lihat di bagian kanan dari tempat mengetik artikel anda.

Anda cukup mengetikkan bagian terakhir dari URL. Sebagai contoh, jika URL yang saya inginkan adalah http://trikmudahseo.blogspot.com/2012/08/bagaimana-cara-menulis-artikel-berkualitas-standar-seo.html, maka yang saya ketikkan adalah bagaimana-cara-menulis-artikel-berkualitas-standar-seo (jangan lupa tanda hubung - diikutkan dalam url). Dengan begini URL akan menjadi lebih SEO friendly.

#3 Gunakan Label Di Setiap Artikel
Sebaiknya menggunakan label untuk artikel-artikel saudara. Pilih label yang paling tepat untuk mendiskripsikan artikel yang dibuat. Untuk memasukkan label klik Menu Label di bagian kanan kolom mengetik artikel. Jika memakai lebih dari satu label pisahkan dengan koma. Jika blog anda bertema campuran dan tidak fokus pada satu topik, maka sebaiknya pasang gadget label pada sidebar untuk membantu aliran pagerank ke halaman-halaman artikel blog anda.

#4 Pastikan Memasang Meta Deskripsi
Meta deskripsi ini yang akan ditampilkan pada snippet hasil pencarian Google, jadi pastikan meta deskripsi ini juga menggunakan kata kunci yang ada di artikel anda. Panjang meta deskripsi itu tidak perlu terlalu panjang, 150 karakter itu sudah memadai. Tapi untuk mengaktifkan fitur input meta deskripsi di pembuatan artikel 

#5 Membuat Artikel Yang Teroptimisasi
Artikel yang saudara buat sebaiknya mengikuti beberapa aturan berikut ini:
  • Panjang artikel minimal 500 kata
  • Setiap kata kunci setidaknya diulangi 3 kali di dalam artikel, (harus menjaga kepadatan sekitar 3-6% itu hanya isu)
  • Kata kunci yang muncul pertama kali harus di bold atau italic
  • Gunakan bahasa yang baku agar kualitas artikel tidak berkurang
  • Jika bisa, buat lagi satu frasa dengan kata kunci di dalam artikel dan beri tag Heading H2 atau H3.
#6 Memasang Gambar Di Dalam Artikel
Pastikan gambar yang anda pasang mengandung Alt tag. Alt tag ini bertugas memberitahu Google tentang isi gambar, karena Googlebot belum bisa mengenali gambar. Kalau bisaukuran file gambar jangan terlalu besar, karena bisa mempengaruhi waktu loading halaman. Bagi pemakai blogspot, gambar sebaiknya diupload saat menulis artikel, dan jangan dihosting di image hosting yang lain. Karena kadang hosting lain tidak bisa mengimbangi kecepatan loading gambar dari blogspot pada jam-jam sibuk.

#7 Memasang Link Di Dalam Artikel
Jika anda benar-benar perlu memasang link di dalam artikel, maka ikuti beberapa aturan berikut:
  • Pastikan semua link terbuka di tab baru
  • Bedakan link yang keluar dan link yang menuju halaman blog anda sendiri. Untuk link yang keluar pastikan menggunakan rel="nofollow", sedangkan yang menuju artikel sendiri tidak perlu nofollow.
  • Usahakan dalam artikel anda setidaknya ada dua link menuju artikel lain di blog anda jika memang ada kaitannya

Sumber:


Fungsi Tanda Baca Beserta Contohnya

Membuat variasi kalimat dari penggunaan tanda baca.

1.    Titik ( . )

1.1    Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan atau kalimat berita.
Contoh :
 
 Ciri utama bisnis adalah bahwa sesuatu itu harus dapat dijual atau menghasilkan uang.
l
1.2    Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh :
 
 L. L. Bean yang membuat peralatan outdoor bukan perusahaan berskala raksasa tetapi memiliki reputasi melampaui bisnis yang lebih besar.
l
1.3    Tanda titik dipakai pada akhir singkatan, gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
Contoh :
 Dr. (Doktor) -
l> Dr. Tangkas mendapatkan gelar sarjananya dengan nilai yang memuaskan.
1.4    Tanda titik dipakai pada singkatan kata yang umum dipakai, biasanya diambil 3 huruf.
Contoh :
 hlm. (halaman) -
l> Kutipan menarik itu diambil dari hlm 5 dan 8.
1.5    Tanda titik dipakai untuk pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh :
 Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk adalah sebanyak 237.556.363 jiwa.
l



2.    Koma ( , )2.1    Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh :
 Pada bulan puasa atau menjelang Hari Raya Idul Fitri pakaian yang paling laris pastilah peci, baju koko dan sarung.
l
2.2    Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara     yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh :
 Industri hulu masa kini umumnya, seperti plastik, minyak kelapa sawit atau pabrik gula.
l
2.3    Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh :
 Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
l
2.4    Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh :
 Oleh karena itu, sangat disarankan supaya kita menengok dulu ke kiri dan ke kanan sebelum menyebrang.
l
2.5    Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh :
 Kasihan, anak kecil itu tertabrak mobil.
l
2.6    Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh :
 "Pemantapan struktur ekonomi masyarakat ke depan harus berbasis pada sumber daya unggulan daerah dengan dukungan infrastruktur ekonomi wilayah yang memadai," kata Cagub Incumbent Hj Ratu Atut Chosiyah, di Serang, Jumat (7/10/2011).
l
2.7    Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh : 
 
 Widjaya, I. G. Rai. Hukum Perusahaan. Jakarta: Megapoin, 2000.
l

3.    Tanda titik koma ( ; )3.1    Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh:
 
 Malam makin larut; kami belum selesai juga.
l
3.2    Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh :
 Ayah pergi ke kantor; ibu sibuk bekerja di dapur; adik mengerjakan pr.
l

4.    Tanda titik dua ( : )4.1    Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian.
Contoh :
 Fakultas Ekonomi UPN Jogja mempunyai tiga jurusan : Akuntansi, Managemen, dan Ilmu Ekonomi.
l
4.2    Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh :
 Project By : TriExs Media
l   
            Project Writer : Lie Charlie
             Editor : Wicak
4.3 Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh :
 Guy : “Tolong sampaikan memo ini kepada bendahara.”
l
    Ilan : “Siap, Pak.”
4.4 Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh :
 
 QS. Al-Baqarah : 38
l
4.5 Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).
Contoh :
 Perbandingan sex ratio antara laki-laki dan perempuan di daerah x tahun 2010 adalah 100 : 97.
l   

5.    Tanda hubung ( - )5.1 Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
     Contoh :
 Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi.
l   
5.2 Tanda hubung dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan           bagian- bagian tanggal.
         Contoh :
 i-n-d-o-n-e-s-i-a
l   
 21-12-2012
l   
5.3 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang           dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, (d)            singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan             rangkap.
       Contoh :
 se-Indonesia ; ke-6 ; tahun 90-an.
l      
5.4 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur       bahasa asing.
      Contoh :
 di-packing
l     

6.    Tanda tanya ( ? )6.1    Tanda tanya digunakan pada akhir tanya.
Contoh :
 Siapa menteri keuangan saat ini ?
l
6.2    Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh :
 Dinosaurus musah sejak 30 juta tahun yang lalu (?)
l

7.    Tanda seru ( ! )7.1 Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau      perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa           emosi yang kuat.
    Contoh :
 Jauhkan dia sekarang juga!
l   

8.    Tanda petik ganda ( “...” )8.1    Tanda petik ganda mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh :
 Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."
l
8.2    Tanda petik dipakai untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh :
 Sekjen PBB memberikan pidato yang berjudul “Perdamaian Dunia di Tengah Krisis Sosial” yang menghasilkan dukungan dari seluruh dunia.
l
8.3    Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh :
 Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
l

9.    Tanda garis miring ( / )9.1    Tanda garis miring digunakan di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh :
 Jalan Kediri VI/2
l
9.2    Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per atau sebagai tanda bagi    dalam pecahan dan rumus matematika.
Contoh :
 Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2Mb/s.
l

10.    Tanda petik tunggal ( ‘...’ )10.1 Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam         petikan lain.
  Contoh :
 “Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin mengingatkannya kembali.” Ujar Andi.
l
  10.2 Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau                                                                          penjelasan kata atau ungkapan asing.
    Contoh :
 Dengan metode ilmiah atau psikis tertentu brain-washing ‘cuci otak’ memang dapat dilakukan.
l   

11.    Tanda apostrof ( ‘ )11.1    Tanda apostrof digunakan untuk penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh :
 Tangkas bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD ’45.
l

12.    Tanda elipsis ( ... )12.1    Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, misalnya untuk    menuliskan naskah drama.
Contoh :
 "PLAK..... ALHAMDULLLIILAHH......" kuda itu berjalan dengan cepat, sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam.
l
12.2    Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan langsung.
Contoh :
 Sebab-sebab kemunduran indonesia dikarenakan ... ketimpangan ekonomi antara si miskin dan si kaya.
l

13.    Tanda kurung ( ... )13.1    Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh :
 Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga disebut demand (permintaan).
l
13.2    Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh :
 Pertumbuhan pemberian kredit dari Desember 2008 sampai Januari 2009 (lihat Tabel 2) menunjukkan adanya perkembangan perekonomian Indonesia terhadap sektor rill.
l
13.3    Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh :
 B.J. Habibie adalah orang yang berasal dari (Benua) Asia pertama yang memimpin perusahaan terpenting di Eropa.
l
13.4     Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh :
 Jenis-jenis elastisitas terdiri dari (a) elastis, (b) inelastis, (c) elastis uniter, (d) elastis sempurna, dan (e) inelastis sempurna.
l

14. Tanda Tanda Kurung Siku ([...])14.1     Tanda kurung siku mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada tulisan orang lain.
Contoh :
 Ibu men[y]apu halaman rumah sejak pagi.
l
14.2    Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh :
 Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat halaman 38-40]) perlu dipelajari disini.
l

Sumber: